JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Act For Farmed Animals (AFFA), Koalisi NGO yang terdiri dari Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja melakukan aksi teatrikal sambil memegang poster dan spanduk di depan kantor pusat Subway, tepatnya di kantor MAP, Gedung Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat, Indonesia. Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye AFFA yang meminta Subway Indonesia untuk membuat komitmen untuk menghentikan suplai telur dari peternakan yang mengurung ayam dalam kandang kecil dan penuh sesak.
“Subway telah mengumumkan komitmen untuk beralih dari telur yang berasal dari sistem kandang yang kontroversial, yang mengurung jutaan ayam dalam kandang baterai di banyak negara Asia lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan, dan Korea Selatan. Namun, secara kontradiktif Subway belum merilis kebijakan tersebut untuk Indonesia,” ujar Angelina Pane, Manajer Kampanye AFJ.
Aksi teatrikal ini memperagakan kenyataan di balik penyajian menu Subway. Dua aktivis berdiri dengan mengenakan apron hijau dan topi kuning sambil memegang sandwich penuh darah dan menginjak kandang baterai. Aksi ini menggambarkan ayam petelur yang terpaksa menahan penderitaan untuk menjadi penghasil telur bagi perusahaan makanan cepat saji ini.
Pada aksi tersebut, perwakilan AFFA menyerahkan surat permintaan dan “sertifikat penghargaan”, yang menyatakan bahwa Subway tidak menanggapi permintaan pelanggan mereka di Indonesia. Koalisi AFFA mengatakan bahwa selama berbulan-bulan, Subway tidak memberikan tanggapan apa pun terhadap pesan dan email yang dikirimkan kepada mereka untuk meminta agar Subway memiliki standar dengan kesejahteraan hewan yang lebih tinggi di Indonesia.
Sembari melakukan aksi di depan gedung MAP, perwakilan AFFA diterima oleh pihak Safety and Security PT MAP Boga Adiperkasa dan District Manager Subway Indonesia untuk melakukan diskusi mengenai permintaan yang diberikan. Meskipun belum tercapai kesepakatan, pertemuan ini membuka jalan untuk melakukan komunikasi lebih lanjut.
Kandang baterai dianggap sebagai salah satu praktik paling kejam dalam industri peternakan
Kandang baterai yang konvensional telah dilarang di banyak negara Uni Eropa dan di beberapa negara bagian AS, karena dianggap sebagai salah satu praktik paling kejam dalam industri peternakan. Ayam di peternakan kandang baterai dijejalkan dalam ruang yang sempit sehingga mereka tidak dapat merentangkan sayap sepenuhnya dan atau melakukan perilaku alami mereka, seperti bersarang, mandi debu, atau bertengger. Menurut Otoritas Keamanan Pangan Eropa, peternakan yang menggunakan kandang baterai lebih rentan terkontaminasi bakteri salmonella yang dapat menimbulkan berbagai ancaman bagi kesehatan masyarakat, dibandingkan dengan peternakan tanpa kandang baterai. Bakteri tersebut telah menyebabkan 155 ribu kematian di seluruh dunia setiap tahunnya.
“Subway “membanggakan” dalam situs web internasionalnya mengenai komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan hewan secara global, namun kenyataannya Indonesia masih tertinggal. Jutaan ayam dipaksa hidup sengsara di kandang baterai di negara kita, dan Subway mengabaikan hal ini. Kami meminta mereka memiliki rasa hormat yang sama terhadap konsumen, kesejahteraan hewan, dan keamanan pangan di Indonesia. Kami menginginkan standar yang sama yang telah mereka miliki di negara lain,” ungkap Angelina Pane.