• Home
  • Bisnis
  • Laporan KPMG Pulse of Fintech H1'25: Fintech Singapura Alami Lonjakan Investasi di Tengah Fragmentasi Perdagangan Global dan Kenaikan Tarif

Laporan KPMG Pulse of Fintech H1'25: Fintech Singapura Alami Lonjakan Investasi di Tengah Fragmentasi Perdagangan Global dan Kenaikan Tarif

Sabtu, 27 September 2025 | 11:32

SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Sektor fintech di Singapura mencatat pemulihan yang sangat kuat pada paruh pertama tahun 2025, dengan total investasi hampir mencapai US$1,04 miliar dari 90 kesepakatan, menurut laporan KPMG Pulse of Fintech H1 2025.

Ini merupakan nilai investasi tertinggi yang dicapai Singapura sejak paruh pertama tahun 2023, yang saat itu mencatat US$1,59 miliar dari 125 kesepakatan. Jika dibandingkan dengan H1 2024, nilai investasi tahun ini melonjak sekitar 87% secara tahunan, dan naik 28% dibandingkan H2 2024.

Lonjakan investasi di Singapura terutama didorong oleh kesepakatan di sektor pembayaran, mata uang kripto, serta kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning), ketiganya menyumbang porsi terbesar dari total nilai transaksi.

Untuk sektor pembayaran, investasi terbagi seimbang antara kesepakatan tahap awal dan tahap lanjutan. Sementara itu, sektor kripto serta AI dan machine learning didominasi oleh kesepakatan pada tahap awal.

Di sisi global, investasi fintech mencapai US$44,7 miliar dari 2.216 kesepakatan pada H1 2025, turun dari US$54,2 miliar dari 2.376 kesepakatan di H2 2024.

“Data dari Singapura menunjukkan bahwa negara ini dipandang sebagai pusat strategis inovasi fintech, didukung oleh kerangka regulasi yang kuat yang telah membentuk ekosistem keuangan yang efisien, tangguh, dan terpercaya,” ujar Anton Ruddenklau, Partner, Head of Financial Services KPMG Singapura dan Global Head of Fintech & Innovation untuk KPMG International.

“Dalam situasi global yang dipengaruhi ketegangan perdagangan internasional, kemampuan untuk menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi berbasis teknologi akan menjadi sangat penting. Ketika aliran keuangan tradisional terganggu, permintaan akan infrastruktur yang lincah dan tangguh akan semakin meningkat,” tambahnya.

Fintech verticals
Singapore
Global
Ranking
Deal Size

US$ (million)
Ranking
Deal Size

US$ (million)
Payments
#1
474.66
#4
4,644.02
Crypto
#2
254.10
#1
8,371.1
AI & ML deals
#3
234.50
#2
7,220.16
InsurTech
#4
147
#3
4,800
Reg Tech
#5
39.80
#5
2,079.3
Cybersecurity
#6
6.50
#9
115.2
ESG (New)
#7
0*
#6
1,134.77
Proptech
#8
0*
#7
331.0
WealthTech
#9
0
#8
214.2

Catatan: Beberapa ukuran nilai kesepakatan tidak diungkap meskipun telah tercatat.

Sektor Pembayaran Fintech Singapura Melawan Tren Global

Investasi fintech di sektor pembayaran Singapura melonjak tajam menjadi US$475 juta di paruh pertama 2025, nyaris delapan kali lipat dari capaian di H2 2024. Di tingkat global, sektor pembayaran mencatat investasi sebesar US$4,6 miliar pada periode yang sama.

Kenaikan di Singapura ini dipicu oleh beberapa mega-deal, termasuk pendanaan sebesar US$301 juta oleh Airwallex, yang memperkuat posisi Singapura sebagai pusat inovasi pembayaran digital di kawasan.

“Perusahaan fintech di Singapura memanfaatkan tingginya permintaan akan platform pembayaran yang lincah dan interoperable, yang mampu mengatasi kompleksitas akibat tarif dan kebijakan perdagangan,” kata Ruddenklau.

Data kesepakatan menunjukkan bahwa tiga kesepakatan terbesar menargetkan perusahaan yang berfokus pada solusi pembayaran lintas negara.

Tren ini tidak hanya menunjukkan permintaan yang berkelanjutan terhadap aplikasi pembayaran digital, tetapi juga minat yang terus meningkat terhadap infrastruktur yang memungkinkan transaksi ritel dan komersial lintas batas secara real-time. Dalam konteks perdagangan global yang semakin digital dan saling terhubung, investor kini memprioritaskan platform yang skalabel dan berbasis teknologi untuk mengatasi tantangan seperti kepatuhan, konversi mata uang, kecepatan penyelesaian transaksi, serta tetap menjaga keamanan dan kepercayaan pengguna.

Sektor aset dan mata uang digital Singapura memimpin aktivitas transaksi di tengah momentum global

Sektor aset digital dan mata uang kripto di Singapura mencatat 48 kesepakatan selama H1 2025, jumlah tertinggi di antara seluruh vertikal fintech, meskipun sedikit turun dari 53 kesepakatan pada H2 2024. Dengan nilai investasi sebesar US$254,1 juta, sektor ini berada di peringkat kedua dari sisi nilai, menegaskan ketangguhan dan daya tariknya bagi investor.

Dua transaksi terbesar diamankan oleh penyedia protokol Giants Planet dan platform intelijen dan perkakas blockchain Coinseeker.co, masing-masing mengumpulkan US$30 juta.

Fenomena ini dapat menjadi sinyal awal munculnya tren baru di mana pelaku institusional mulai mendorong permintaan terhadap layanan keuangan yang teregulasi, sehingga meningkatkan kebutuhan akan infrastruktur yang skalabel, interoperabel, dan memiliki kegunaan nyata di dunia nyata.

Investor kini lebih banyak mendukung platform yang mampu menyediakan ekosistem yang aman, patuh pada regulasi, dan mendukung volume transaksi tinggi. Fokus pada pengembangan infrastruktur juga menunjukkan meningkatnya permintaan terhadap solusi berkelas enterprise yang dapat terintegrasi dengan sistem keuangan tradisional sambil memungkinkan inovasi terdesentralisasi.

Sektor Fintech Berbasis AI Terus Tumbuh di Singapura

Vertikal fintech berbasis kecerdasan buatan (AI) di Singapura mencatat rekor tertinggi baru pada H1 2025, dengan investasi mencapai US$234,5 juta dari 22 kesepakatan, melebihi rekor sebelumnya yang tercatat pada 2023 dan 2024.

Sebagian besar investasi ini mengalir ke pengembangan alat produktivitas bisnis dan perangkat lunak keuangan, mencerminkan tingginya minat terhadap solusi AI yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung transformasi digital.

Ke depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak layanan keuangan yang bersifat hiper-personalisasi, di mana AI menyesuaikan produk dan saran dengan perilaku serta preferensi individu. Teknologi regulasi (RegTech) juga diprediksi akan berkembang pesat, dengan AI berperan penting dalam menyederhanakan proses kepatuhan dan manajemen risiko dalam lingkungan keuangan yang semakin kompleks.

Sorotan Utama Global untuk H1 2025

  • - Investasi fintech global mencatat periode enam bulan terlemah sejak H1 2020, dengan total US$44,7 miliar dari 2.216 kesepakatan.
  • - Nilai kesepakatan M&A global turun dari US$26,7 miliar di H2 2024 menjadi US$19,9 miliar di H1 2025. Investasi private equity (PE) juga turun dari US$4,4 miliar ke US$1,4 miliar.
  • - Investasi modal ventura (VC) global stabil, naik sedikit dari US$23 miliar ke US$23,4 miliar.
  • - Kawasan EMEA menjadi satu-satunya wilayah utama yang mencatat pertumbuhan investasi fintech—dari US$11,1 miliar (780 kesepakatan) di H2 2024 menjadi US$13,7 miliar (759 kesepakatan) di H1 2025.
  • - Amerika menjadi kawasan dengan investasi fintech terbesar, dengan US$26,7 miliar dari 1.092 kesepakatan di H1 2025—turun dari US$35,7 miliar dari 1.150 kesepakatan di H2 2024.
  • - Kawasan ASPAC mencatat level investasi fintech terendah, hanya US$4,2 miliar dari 363 kesepakatan, turun dari US$7,3 miliar dari 444 kesepakatan di H2 2024.
  • - Di tingkat sektor, aset digital, AI, dan regtech menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dibanding tahun 2024.
  • - Aset digital mencatat investasi US$8,3 miliar di H1 2025—mendekati total US$10,7 miliar sepanjang tahun 2024.
  • - AI mencatat US$7,2 miliar di H1 2025—hampir menyamai total US$8,9 miliar sepanjang 2024.

“Dengan situasi geopolitik global saat ini, sebagian besar investasi fintech yang terjadi pada 2025 bersifat sangat strategis, bukan spekulatif. Banyak perusahaan fokus pada efisiensi biaya dan melepas aset non-inti atau yang tidak berkinerja baik dibanding mengejar kesepakatan baru. Kenaikan investasi pada fintech berbasis AI sejalan dengan hal itu. Baik investor maupun pelaku institusional sangat antusias dengan potensi generative AI dan agentic AI. Startup yang mampu meningkatkan efisiensi dan menciptakan nilai melalui GenAI akan mendapatkan valuasi premium dan menarik investasi besar. AI yang berfokus pada fintech akan semakin populer menjelang paruh kedua tahun 2025,” pungkasnya.



BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top