KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Lebih dari 5.000 pembeli internasional berkumpul di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, untuk menjajaki peluang kerja sama dagang dalam Pameran Komoditas Malaysia–Tiongkok Linyi yang berlangsung pada 25 hingga 26 April.
Pameran ini diselenggarakan oleh Linyi Trade City, sebuah pusat perdagangan grosir ternama di Tiongkok, dan menampilkan beragam produk seperti perlengkapan olahraga, kebutuhan sehari-hari, peralatan dapur, perlengkapan otomotif, serta bahan bangunan dan perangkat keras skala kecil.
“Dengan peningkatan skala dan kualitas secara menyeluruh, pameran tahun ini diperkirakan akan meningkatkan volume perdagangan sebesar 10 persen dan memperluas pangsa pasarnya di Malaysia,” ujar Song Liansheng, Presiden Kamar Dagang Komoditas Kecil Linyi.
“Pameran ini merupakan acara penting bagi kota Linyi. Ini memberikan platform bagi pelaku usaha dari Tiongkok dan Malaysia untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi ekonomi, sekaligus memperkuat hubungan dagang dan komersial antara kedua negara,” kata Y.B. Tuan Weng San, Ketua Majelis Legislatif Negeri Selangor, Malaysia.
Malaysia, yang dikenal sebagai persimpangan Asia Tenggara, telah menjadi pusat utama dalam pengadaan komoditas. Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan bersama Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) antara Tiongkok dan Malaysia terus menunjukkan kemajuan yang stabil, mendorong kerja sama dan pertukaran yang semakin intensif. Pada Maret 2022, perjanjian RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) resmi berlaku di Malaysia, semakin memperkuat hubungan dagang kedua negara.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Malaysia dan Linyi terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data resmi, pada tahun 2024, volume impor dan ekspor Linyi dengan Malaysia mencapai 8,91 miliar yuan (sekitar 1,22 miliar dolar AS), meningkat 67,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Perusahaan-perusahaan asal Linyi juga telah memperluas kehadirannya di Malaysia. Sebagai contoh, Lanhua Group meluncurkan Lanhua (Malaysia) Overseas Mall pada Oktober tahun lalu, menjadi pusat perbelanjaan dan gudang komersial luar negeri ke-35 yang dikembangkan oleh Linyi. Proyek ini bertujuan untuk menjadi jendela etalase produk unggulan Linyi Trade City di pasar Malaysia.
“Pusat perbelanjaan luar negeri ini juga memberikan pelatihan e-commerce bagi masyarakat lokal, membantu mereka membuka toko online. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja di komunitas setempat,” ujar Oscar Li, Manajer Umum Divisi Asia Tenggara dari Shandong Lanhua Group.
Diproyeksikan pada tahun 2026, volume transaksi pasar Linyi Trade City akan melampaui 800 miliar yuan, sementara total volume logistiknya diperkirakan akan mencapai lebih dari 1,2 triliun yuan.