SIAK, RIAUGREEN.COM - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari
Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) kembali meluncurkan Program Desa Bebas Api atau
Fire Free Village Program (FFVP)
tahun 2021. Kali ini program yang diluncurkan sejak tahun 2014 lalu
melibatkan 17 Desa yang berada di Kabupaten Siak dan Pelalawan.
Program Desa Bebas Api merupakan program holistik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan (
stakeholder)
dan terdiri dari sejumlah program. Program ini telah berhasil
menurunkan tingkat kebakaran dari 4.279 hektar pada tahun 2013 menjadi
22 hektar pada tahun 2020 di desa yang mengikuti program tersebut.
Bupati
Siak H Alfredri mengapresiasi program Desa Bebas Api yang melibatkan
kampung-kampung di Kabupaten Siak. Menurutnya peran sektor swasta sangat
penting dan menjadi inovasi strategis dalam mencegah Kebakaran Hutan
dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Siak. Terlebih Alfredri menyebut
daerah Siak memang rawan terjadi karhutla karena lebih dari 50 persen
wilayahnya terdiri dari gambut, di mana 20 persen di antaranya gambut
dalam. Hal inilah yang memicu kebakaran jika terjadi musim kemarau.
“Harapannya
Kampung-kampung di Siak ini bisa memperoleh reward, namun yang paling
penting adalah program penyelamatan lingkungan dan kesadaran kita semua
agar terhindar dari karhutla. Hari ini dengan inisiasi dan dukungan dari
APRIL grup telah melakukan kerjasama dengan para penghulu kampung di
Siak dalam upaya pencegahan karhutla, semoga dengan adanya kerjasama dan
kekompakan ini bisa mewujudkan Siak bebas api,” tuturnya saat
peluncuran program Desa Bebas Api 2021 bersama PT RAPP secara virtual
pada Selasa (26/7) di Siak Sri Indrapura.
Kapolres Siak, AKBP
Gunar Rahardianto mengapresiasi kepedulian RAPP dalam pencegahan
karhutla secara dini di Kabupaten Siak. Menurutnya kegiatan ini menjadi
stimulus untuk meningkatkan kesadaran dan moral seluruh elemen
masyarakat dalam mencegah karhutla.
“Banyak aspek yang akan
terganggu jika terjadi karhutla, untuk itu kami menghimbau seluruh
elemen masyarakat untuk menjaga hutan dan lahan agar tidak terbakar,
sebab menurut penelitian penyebab karhutla ini 90 persen adalah ulah
dari manusia,” kata Kapolres.
Program Desa Bebas Api yang diinisiasi oleh Grup APRIL di bawah naungan Grup
Royal Golden Eagle (RGE) mengajak seluruh pihak pemangku kepentingan dan masyarakat untuk melakukan pencegahan karhutla untuk mencapai misi
“zero fire” serta membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Direktur
PT RAPP, Mulia Nauli memaparkan sejak tahun 2014 hingga saat ini
perusahaan telah bermitra dengan 39 desa di lima kabupaten di Provinsi
Riau, mencakup total wilayah sekitar 803.684 hektar. Di Kabupaten Siak,
Kampung Teluk Lanus dan Kampung Dayun sebagai peserta Program Desa Bebas
Api. Kampung Dayun telah termasuk kampung yang berhasil menjaga kawasan
dari kebakaran sehingga termasuk dalam Desa Tangguh Api atau
Fire Resilience Community.“Kami memiliki lima strategi untuk Program Desa Bebas Api. Pertama, turut melibatkan pemerintah desa dan masyarakat melalui
Crew Leader sebagai
perpanjangan tangan program ini untuk pencegahan kebakaran di
kampung-kampung. Kedua, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya
pembukaan lahan dengan cara membakar dengan berbagai sosialisasi.
Ketiga, memberikan bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian.
Keempat, pemantauan udara melalui perangkat PM10 di tujuh lokasi
pemantauan. Terakhir adalah memberikan penghargaan kepada kampung yang
berhasil menjaga lahannya dari kebakaran selama tiga bulan,” jelas
Mulia.
Mulia menambahkan bulan Juli hingga Oktober merupakan
periode rawan kebakaran. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau diprediksi terjadi di
bulan Agustus.
“Kami (APRIL) siap siaga dalam mencegah dan
menangani kebakaran hutan dan lahan meskipun di masa pandemi saat ini.
Untuk itu, kami juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kabupaten, TNI, Polri, BNPB, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Manggala Agni, Kecamatan, Desa dan Kampung, para
Crew Leader serta seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan program ini,” ujarnya.
Selama
Periode Rawan Kebakaran APRIL terus meningkatkan patroli darat dan
udara oleh tim pemadam kebakaran. APRIL berinvestasi lebih dari 9 juta
dollar AS hingga saat ini untuk sumber daya yang diperlukan dalam
penanggulangan kebakaran, termasuk satu unit helikopter, airboat, 39
menara pengintai dan kamera pemantau, 521 pompa air serta pelatihan
pemadam kebakaran untuk personil dan para relawan pemadam kebakaran.
Dalam hal penanganan karhutla, APRIL memiliki Tim Reaksi Cepat atau
Fire Emergency Responsible Team (FERT) yang terlatih sebanyak 2.275
firefighter dengan
personil inti 1.156 orang, anggota cadangan sebanyak 640 orang dan
anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 480 orang. APRIL juga
memiliki Hotline Pemadam Kebakaran yang beroperasi 24 jam sehari (+62
811 707 2121) untuk memungkinkan orang melaporkan kebakaran di dalam
atau di dekat wilayah konsesinya. (rls)