• Home
  • Siak
  • Kisah Siswanto Tertembak Peluru Karet Saat kerusuhan Lapas Siak

Kisah Siswanto Tertembak Peluru Karet Saat kerusuhan Lapas Siak

Selasa, 14 Mei 2019 | 14:13
SIAK, RIAUGREEN.COM - Salah seorang masyarakat korban kerusuhan kalapas kls II B Siak siswanto beberapa hari lalu, siswanto Harahap (36 tahun) saat ditemui riaugreen.com Selasa (14/5/2019) di Siak menuturkan, saat kejadian kerusahan lapas siak saat itu, dirinya ingat bagaimana nasib adik kandungnya yang memang saat ini masih menjalani masa hukuman.

Ditambah melihat kerusauan dan gundahnya orang tua di rumah, maka dari itu dirinya bersama saudara kandungnya bergegas menuju lapas dan semua napi fokus pada pintu tembok belakang lapas.

Dengan rasa percaya diri, dirinya ingin memastikan nasib saudara kandungnya, karena dirinya terbayang bagaimana kondisi tengah malam dan tentunya pintu sel digembok sementara adiknya di dalam bersama napi lainnya.

kalaulah api menjalar tentu terpikir adiknya bakal terpanggang bersama napi lainnya. Justru itu dirinya yang memang pernah menjalani hukuman dilapas, tau kondisi bagaimana keadaan lapas, dan tentunya sebagian napi masih kenal dengan dirinya makanya setudaknya selain ingin tau dengan kondisi adiknya, siswanto bermaksud jika ketemu adiknya dan napi lain mengharapkan jangan sampai melarikan diri karena masa hukuman tidak lama, kalau melarikan diri alangkah ruginya.

Namun disaat dirinya coba menerobos masuk dari pintu tembok belakang tiba - tiba dari jarak 7 meter terdengar letupan senapang diprediksi softgun peluru karet menghantam bahu dan lehernya saat itu, sempat pingsan terkejut dan disambut saudara saya ucok, ada perasaan sangat haus dan panas sekali,  tuturnya.

Setelah evakuasi warga binaan saat itu baru dirinya ke RSUD siak sekitar pukul 04.00 subuh, setiba dirumah sakit memang sempat dironsen, namun saat itu dirinya sangat menyayangkan hingga pukul 10.00 wib pagi dirinya tidak dikasi obat oleh petugas RSUD lantaran ditanya siapa yang membayar administrasi.

"Nah saat itu daripada tidak juga diberi obat penahan sakit, saya lebih memilih pulang, setiba di rumah saya menghubungi pegawai rutan siak dan saya disuruh lagi ke RSUD siak dan baru pihak RSUD mengobati dan biasa ditanggung oleh pihak rutan," ujarnya. (zul)

BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top