• Home
  • Ruang Opini
  • Pengalih-fungsian Rumah Amir Enok Menjadi Sarana Pendidikan Perpustakaan Enok Indragiri Hilir

Pengalih-fungsian Rumah Amir Enok Menjadi Sarana Pendidikan Perpustakaan Enok Indragiri Hilir

Oleh: M Ridwan
Senin, 26 Oktober 2020 | 15:02
Mulanya bangunan Perpustakaan Enok itu merupakan bangunan yang di peruntukkan oleh perwakilan Kolonial Belanda atau Amir dalam perjanjian Tractaat Van Vrindchaap (Perjanjian perdamaian dan persahabatan) yang dilakukan pada tanggal 24 September 1938 yaitu perjanjian antara Kolonial Belanda dan Kesultanan Indragiri, nama seorang amir yang menempati bangunan itu adalah Thaib dan pada saat perjanjian itu diresmikan maka Kesultanan Indragiri menjadi Zelfbestuur oleh pemerintahan Belanda.

Sesuai dengan perjanjian yang disepakati antara kedua belah pihak, maka Belanda berhak untuk menempatkan seorang Contrelleur yang mempunyai wewenang terhadap apa saja yang terjadi di wilayahnya itu. Bahkan, seorang Contrelleur ini berhak untuk menjadi hakim di wilayah ini sehingga daerah kekuasaan kerajaan dan hukum Indragiri terus mengalami penurunan akibat dari perjanjian yang dilakukan oleh Belanda tersebut.

Adapun beberapa wilayah yang di pegang oleh seorang Contrelleur di Indragiri adalah :

1. Amir Tembilahan di Tembilahan.
2. Amir Batang Tuaka di Sungai Luar.
3. Amir Tempuling di Sungai Salak.
4. Amir Mandah dan Gaung di Khairiah Mandah.
5. Amir Enok di Enok.
6. Amir Reteh di Kotabaru.

Setelah Indonesia Merdeka Bangunan ini sebelum menjadi Perpustakaan, Sempat digunakan sebagai rumah dinas Camat Enok, setelah rumah dinas camat enok berpindah ke pasar baru maka rumah ini pun di alih-fungsikan menjadi sarana pendidikan atau yang kita kenal juga dengan bangunan perpustakaan sekarang ini.

Adapun alasan mengapa rumah amir ini dialih-fungsikan menjadi perpustakaan adalah karena pada saat itu Kabupaten Indragiri Hilir mempunyai ULP di beberapa Kecamatan lain, ketika Pemda INHIL menginginkan untuk membuka ULP Perpustakaan di Kecamatan Enok ini, tidak terdapat bangunan kosong yang bisa di gunakan sebagai tempat perpustakaan sementara dan oleh sebab itu maka pemerintahan enok berinisiatif untuk menggunakan bangunan rumah amir ini untuk di gunakan menjadi bangunan perpustakaan, agar dapat dirawat dan memiliki kegunaan dari pada harus menjadi bangunan kosong dan tidak terurus, dan pengalih-fungsian ini terjadi pada masa pemerintahan camat Abu Nawar pada tahun 2006.

Dan Respon Masyarakat setempat atas di bukanya ULP Perpustakaan Enok ini disambut dengan tangan terbuka dan didukung juga oleh para pemuka dan tokoh masyarakat Enok pada saat itu, bahkan sampai kini banyak para siswa dan siswi yang turut berkunjung dan membaca buku-buku yang ada di perpustakaan ini dan banyak juga yang menjadi anggota perpustakaan Enok sekarang ini.

Sumber : Kepengurusan Perpustakaan Enok.

BERITA LAINNYA
Menaikkan Insentif Fiskal untuk Pengendalian Inflasi
Jumat, 15 September 2023 | 17:20
Belajar Menjadi Guru Biologi yang Interaktif
Rabu, 12 Oktober 2022 | 13:39
Korupsi Dana Bansos di Masa COVID-19
Jumat, 17 Juni 2022 | 22:43
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top