Keadilan Milik Siapa, Tolong Jawab???

Oleh: Santi Rahayu
Selasa, 14 Januari 2020 | 12:32
foto kabar3
Ilustrasi
"Kita satu komando... satu perjuangan... kita menuntut keadilan" kalimat yang dilontarkan oleh sang orasi untuk menyemangati massa yang tengah berkumpul di depan Kantor Bupati Riau . Bagai barisan serdadu yang siap untuk tempur dan serentak jalan pada saru komando. Mereka terus bersama, bersatu dalam satu barisan. Mereka tetap setia bergandengan tangan bersatu menyampaikan tuntutan. Panas terik yang menyengat tak membuat mereka patah semangat untuk menyuarakan hak dan keadilam rakyat.

Melakukan perlawanan dalam menguak kecurangan untuk menuntut keadilan. "Diam ditindas atau bangkit melawan. Diam adalah sebuah penghianatan" teriaknya lagi sang orasi membakar semangat massa.

Mereka dari kaum pemuda yang tak kenal lelah walau panas terik membakar tubuh mereka yang fana, tuntutan adalahpenyemangat jiwa mereka yang merana. Keadila? Ya.. itulah yang mereka perjuangkan. Ketika hak sudah dikhianati mereka siap melakukan perlawanan.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan ketika mereka menilai bahwa bangsa ini sedang tidak baik-baik saja. Mereka menilai bahwa kesewenangan pejabat yang dilakukan pemerintah dan kaum-kaum kapitalis sudang mengorbahkan banyak rakyat kecil.

Mereka bukanlah pecundang yang terlalu lama larut dan tenggelam dalam kenikmatan hidup. Mereka dengan lantang menyuarakan bahwa masyarakat tidak akan pernah berhenti dan berdiam diri ketika menyaksikan segala bentuk ketidakadilan.

Semangat dalam perjuangan adalah modal yang paling utama. Mereka sepakat untuk bersatu bersama dalam menjunjung tinggi nilai demokrasi. Menuntut keadilan dan mengkritik kecurangan.

Kini ketenangan telah terusik dan terkikis oleh kejutan demi kejutan yang melanda indonesia yang katanya negri tercinta. Yang terus terjadi hari demi hari seolah sudah menjadi kewajaran bagi bangsa tercinta ini. Bahkan dianggap wajar-wajar saja bila seseorang yang kemarin di anggap sebagai pecundang dan kini di anggap sebagai pahlawan. Warna warni pun berubah-ubah. Warna yang hitam pun bisa disebut putih, warna biru disebut merah dan begitupun warna-warna selanjutnya.

Negri tercinta nak elok ini pernah bangga dengan lagu "nyiur melambai" dan "nenek moyangku orang pelaut". Sejauh mata memandang yang terlihat didaratan adalah hamparan pohon kelapa nan hijau, sedangkan yang terlihat di lautan adalah warna biru jernih sejernih langit. Seribu satu macam ikan menghiasi lautan di negri tercinta ini.

"Allah SWT berfirman :"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat): dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS al-Hasyr54;18)

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Karena jika hari ini sama dengan hari kemarin berarti kita tergolong orang yang merugi. Jika hari hari lebih buruk dari hari kemarin berarti kita tergolong orang yang zholim.

Aneka peristiwa telah terjadi di kalangan masyarakat jelata:

-          Mbah klijo dituduh mencuri satu tandan pisang klutuk terancam 5 tahun penjara.

-          Nenek tua dituduh mencuri kayu bakar terancam 5 tahun penjara

-          Seorang Warga desa di Jawa Tengah dituduh mencuri kapuk randu, dan terancam 5 tahun penjara

Bagi warga kaya seperti (?) sipenyuap rumah tahanan bukan tempat untuk memberikan efek jera. Rumah tahanan pondok bambu tidak berarti apa-apa baginya. Dia mampu membayar berapapun untuk mengubah penjara menjadi istana mewah. Sebab bagi dia "bui-ti jannati (penjara ku= surgaku).

Sayang sekali bahwa hingar bingar peristiwa telah membuat masyarakat awam tak tahu harus berbuat apa. banyak yang cuek dengan persoalan ini, banyak yang ikut-ikutan ribut tak peduli benar atau salah. Mereka tak punya pegangan hidup.

Tolong jawab milik siapa hukum dan keadilan ini??? Tidak mungkin kita hidup dengan keadaan yang seperti ini terus. Bagi rakyat jelata kami harus bagaimana tolong jawab??? "sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..."(QS. Ar-rad 13:11)

BERITA LAINNYA
Menaikkan Insentif Fiskal untuk Pengendalian Inflasi
Jumat, 15 September 2023 | 17:20
Belajar Menjadi Guru Biologi yang Interaktif
Rabu, 12 Oktober 2022 | 13:39
Korupsi Dana Bansos di Masa COVID-19
Jumat, 17 Juni 2022 | 22:43
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top