Sel Otak Hilang Akibat Kurang Tidur

Ditulis Oleh Holis Anwar
Selasa, 06 Juni 2017 | 16:21
TIDUR merupakan kebutuhan wajib semua orang dan semua usia. Bayi yang baru dilahirkan memiliki kebutuhan tidur yang lebih banyak, sementara orang dewasa dan lanjut usia paling tidak bisa tidur selama kurang lebih tujuh hingga delapan jam. Akan tetapi orang dewasa dan lansia tidak bisa memenuhi kebutuhan tidur dengan baik.

Penyebab dari kurang tidur berbeda beda-beda mulai dari aktifitas pekerjaan dan kondisi psikologis. Tidur sangat penting
bagi manusia, karena dalam tidur terjadi proses pemulihan sehingga tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan mejadi segar kembali dan juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatur metabolisme, meningkatkan produktivitas dan berbagai manfaat lainnnya.

Ketika proses pemulihan yang terhambat bisa mengakibatkan organ tubuh kurang maksimal, akibatnya orang kurang tidur akan cepat lelah dan kehilangan konsentrasi. Sebisa mungkin kita menghindari tidur larut malam karena dapat membahayakan tubuh kita sendiri. Tidak hanya merasa capek, lelah, kurang konsentrasi, dan mengantuk di siang hari. Terlalu banyak bergadang
dan insomnia dapat meningkatkan risiko, sakit jantung, diabetes, obesitas dan merusak sel – sel otak.

Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa kurang tidur atau insomsia bisa membuat otak mulai memakan sel-selnya sendiri dan dapat merusak sel-sel otak. Seperti yang di muat dalam the journal of neurosciene, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kurang tidur kronis dapat melukai neuron, apakah cedera dapat di pulihkan dan neuron manakah yang terlibat.

Model percobaan yang di lakukan pada tikus, peneletian ini menemukan otak merespon kekurangan waktu tidur dlam waktu singkat untuk melindungi neuron locus coerueleus (LC) dari kerusakan namun tidak bisa melakukan setelah gangguan tidur yang berkepanjangan (insomnia).

Lalu penelitian ini membandingkan dalam jangka pendek neuron locus coerueleus ( LC ) meregulasi sirtuin tipe 3 protein- yang di kenal dengan SirT3- untuk melindungi dari cedera metabolik. Sedangkan tikus yang kurang tidur dalam jangka panjang, SirT3- dari neuron locus coerueleus yang yang bertugas untuk produksi energi secara bertahap hilang di sertai eningkatan
kematian sel.

Penelitian ini menemukan pada tikus yang kurang tidur dalam waktu lama sekitar 25 persen sel otaknya rusak. Sel itu di kenal dengan neuron locus coerueleus ( LC ). Kekurangan tidur pada tikus, sama dengan otak manusia yang berpola pekerja malam
atau bahkan sampai lembur. Mereka hanya tidur 4 – 5 jam per sehari. Kerusakan sel pada orang yang kurang tidur bisa bersifat permanen. Itu sebabnya mengapa orang yang kurang tidur berfikir lebih lambat, lebih banyak bengong karena memang sel otaknya perlahan rusak seiring waktu istirahat yang sempit.

Hal ini juga di buktikan dalam sebuah penelitian yang melibatkan 15.000 orang menemukan bahwa tidur hanya lima jam sehari selama beberapa tahun mengakibatkan penurunan kineja memori serta penuan otak selama 2 tahun.

Kesimpulan dari penelitian ini sangat sederhana, anda harus berusaha tidur cukup yang normalnya pada orang dewasa 8 jam setiap hari. Karena kurang tidur walau hanya sehari, dapat merusak sel-sel otak dan dan kerusakan itu secarapermanen dan tidak bisa di perbaiki lagi. Anda bisa mengurangi kebiasaan kurang tidur denga melakukan kebiasaan minum susu sebelum tidur ,
menjauhkan televisi dari kamar tidur dan melakukan relaksasi sehingga Anda mudah mengantuk. Jika masih belum berhasil segera konsultasikan ke dokter untuk mengatasi masalah Anda.***

Penulis Adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang



BERITA LAINNYA
Menaikkan Insentif Fiskal untuk Pengendalian Inflasi
Jumat, 15 September 2023 | 17:20
Belajar Menjadi Guru Biologi yang Interaktif
Rabu, 12 Oktober 2022 | 13:39
Korupsi Dana Bansos di Masa COVID-19
Jumat, 17 Juni 2022 | 22:43
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top