• Home
  • Rohul
  • Seorang Sekuriti Geger Otak, Demo Pekerja Ricuh di Rohul

Seorang Sekuriti Geger Otak, Demo Pekerja Ricuh di Rohul

Jumat, 10 Juni 2022 | 20:44
RIAUGREEN.COM - Polisi menetapkan empat tersangka setelah demo serikat pekerja di Rokan Hulu, Riau, berakhir ricuh . Empat orang tersebut jadi tersangka setelah seorang sekuriti, Airlangga Suliah, dianiaya hingga geger otak.

Kapolres Rokan Hulu AKBP Wimpiyanto mengatakan keempat tersangka adalah JN, DS, JH dan TH. Keempat tersangka dijerat Pasal 170 KUHP.

"Total empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka kami jerat Pasal 170 KHUP," ujar Wimpi saat dimintai konfirmasi, Kamis (9/6/2022).

Wimpi mengatakan keempat tersangka itu diduga jadi dalang kerusuhan saat demo di PT Karya Samo Mas (KSM) di Rokan Hulu, Riau. Sekuriti perusahaan mengalami luka dan masih terbaring di RS Aulia Pekanbaru.

"Korban penganiayaan kemarin mengalami luka dan menderita geger otak ringan usai diperiksa dokter. Kondisi korban sekarang masih dirawat, kami prihatin karena korban ternyata yatim piatu," kata Wimpi.

Kondisi Airlangga yang tumbang akibat insiden penganiayaan turut dibenarkan Manager GA PT KSM, Tulus Osin Hamonangan Naipospos. Osin menyebut Airlangga masih terbaring di RS Aulia dan sudah 9 hari dirawat.

"Sekuriti kami, Airlangga Suliah saat kini masih dirawat di RS Aulia Pekanbaru. Ia alami geger otak ringan, muntah-muntah dan kepala pusing usai dipukul dan ditinju oknum serikat pekerja," kata Osin.

Osin mengatakan geger otak ini diketahui usai keluarnya hasil CT Scan rumah sakit. Hasilnya pemuda berusia 19 tahun itu mengalami geger otak ringan setelah jadi bulan-bulanan massa.

Atas insiden itu, Osin mengaku perusahaan sudah tandatangan Surat Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dengan Serikat Pekerja Transpor Indonesia (SPTI). Dalam surat kesepakatan pihak perusahaan bahkan mengakomodir warga tempatan.

"Tentu kami tidak dapat membatalkan kerjasama yang sudah kami sepakati dengan SPTI. Ada konsekuensi hukum jika kami batalkan sepihak sampai akhirnya pekerja kami jadi korban," katanya.

Sebelum aksi viral karena ada pria yang diduga dibanting polisi, beberapa kali perusahaan telah berjumpa dengan kedua serikat pekerja dan dimediasi Polres Rokan Hulu baik di DPRD maupun di Mapolres. Namun, tak menemui titik temu atau kesepakatan di antara kedua serikat pekerja.

Puncaknya, massa datang ke perusahaan dengan menghalang-halangi keluar masuk kendaraan yang bekerja dan mengangkut Tanda Buah Segar (TBS). Polisi sudah melakukan tindakan persuasif, tapi massa semakin bertindak anarkis dengan cara mengancam dan menghalangi masyarakat pemilik TBS mengantarkan hasil panen sawitnya ke PT KSM.

"Mobil dirusak, pekerja kami terluka. Itulah akhirnya kami laporkan ke Polres Rokan Hulu untuk ditangani sroenuhnya proses hukum tersebut. Ini buntut dari upaya yang dilakukan massa memblokade jalan masuk perusahaan," kata Osin.

Sebelumnya, video oknum polisi berbaret biru membanting seorang pria dari dalam truk, viral. Aksi itu diduga terjadi di Rokan Hulu, Riau saat demo buruh.

Dilihat detikSumut ada beberapa pria berada di bak truk. Polisi berseragam lengkap juga bersiaga dengan atribut lengkap.

Tiba-tiba seorang oknum polisi pakai baret biru naik ke bak truk. Dengan cepat polisi tersebut menarik pria dari bak kemudian membantingnya ke luar truk hingga terguling dan terjatuh.

Setelah terjatuh, pria tersebut langsung disambut polisi dengan atribut lengkap dalmas. Lehernya dipiting dan ditarik dan diasingkan dari keramaian.

"Jangan ada yang kekerasan," kata salah seorang seperti terekam video.

Belakangan diketahui oknum polisi baret biru tersebut adalah anggota Provos Brigadir AS. Sementara anggota Sabhara yang memiting pria setelah dibanting dari truk adalah Briptu FN.(***)


BERITA LAINNYA
Bupati Sukiman Rakornas Bersama Lintas Kementerian
Selasa, 06 September 2022 | 09:30
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top