• Home
  • Pekanbaru
  • Kepala BKKBN Riau Sampaikan Ciri Keluarga Berkualitas

Kepala BKKBN Riau Sampaikan Ciri Keluarga Berkualitas

Sabtu, 08 Mei 2021 | 11:45
mcr
PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Riau, Mardalena Wati Yulia menyampaikan bahwa membangun keluarga berkualitas melalui ketahanan keluarga memiliki beberapa ciri khas.

Ia mengatakan, melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang diselenggarakan oleh BKKBN sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009 yaitu Undang-Undang tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga.

Dimana dalam UU tersebut yang dikatakan keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah yang mempunyai ciri-ciri yaitu keluarga sejahtera, keluarganya sehat, keluarganya maju, keluarganya mandiri dan memiliki jumlah anak yang ideal, mempunyai wawasan luas, dan bertanggung jawab.

"Berbicara pembangunan keluarga berkualitas ini, BKKBN salah satu lembaga yang diamanatkan dalam pembangunan keluarga," katanya, dalam talkshow literasi membangun keluarga berkualitas melalui ketahanan keluarga bersama Forum Kelas Kominfo Riau secara virtual, Jumat (7/5/21).

Ia menjelaskan, sesuai amanat UU tersebut, pemerintah dalam hal ini BKKBN bersama pemerintah daerah melaksanakan kebijakan, melaksanakan pembangunan keluarga tersebut melalui peningkatan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

"Jadi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tadi tentu keluarganya harus berketahanan dan juga harus ekonomi atau kesejahteraannya juga harus terwujud, inilah yang dikatakan keluarga berkualitas," katanya.

Mardalena menerangkan, berbicara ketahanan keluarga, banyak program pembangunan keluarga itu, dimana  pembangunan keluarga sesuai dengan siklus kehidupan, mulai dari penyiapan ketika akan menikah, kemudian setelah menikah punya anak dan kemudian punya anak ada lagi programnya, kemudian setelah punya anak nantinya anak itu akan remaja kemudian setelah itu lansia.

"Jadi sesuai dengan siklus kehidupan ini kita kemas dalam program pembangunan keluarga," ucapnya.

Ia menambahkan, karena hari ini berbicara berkaitan dengan remaja dan bagaimana remaja mewujudkan ketahanan nya untuk mewujudkan keluarga berkualitas tersebut maka harus memenuhi syarat yang telah disebutkan.

Kepala BKKBN Perwakilan Riau ini menuturkan, manusia yang berkualitas ini merupakan modal utama pembangunan dan diharapkan remaja Indonesia bisa meraih bonus demografi atau disebut juga masa atau kondisi dimana usia produktif (15-64) lebih banyak dibandingkan usia non produktif dan Indonesia emas 2045.

"Nah kalau penduduk yang banyak ini tidak mempunyai SDM yang andal, tidak berketahanan keluarganya, nanti tentu ini tidak akan menjadi bonus demografi tetapi tentu ini akan menjadi ancaman atau bencana," tuturnya.(MCR)

BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top