• Home
  • Pekanbaru
  • Unggah Status Banyak Jalan Menuju Roma, Syamsuar Beri 'Sinyal' Apa?

Unggah Status Banyak Jalan Menuju Roma, Syamsuar Beri 'Sinyal' Apa?

Senin, 15 Oktober 2018 | 20:03
PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Pasca deklarasi Dukung Jokowi bersama dengan Kepala Daerah lainnya di Riau, Gubernur terpilih Syamsuar mendapat kritikan yang sangat tajam oleh para pemilihnya di Medsos.

Hal ini terungkap saat Syamsuar mengunggah status panjang di facebook fanfagenya yang ditulis 15 Oktober 2018. Belum diketahui apakah unggahannya tersebut guna menjawab kritikan netizen, atau status curhatannya saja.

Namun dibaca riaugreen.com, status tersebut disinyalir jawaban Syamsuar soal cara mengkritik yang santun menyikapi perbedaan yang ada. Berikut kutipan Status soal cara mengrkitisi yang santun:

"Saat berbeda, janganlah saling mencela. Silahkan mengkritisi, tanpa harus kehilangan kejernihan hati.

Jangan gadaikan kesopanan dan adab kesantunan di negeri Melayu ini. Tunjuk ajar mengingatkan 'Elok kayu kerana daunnya, elok Melayu kerana santunnya. Apabila hidup hendak terbilang, sopan dijunjung santun dijulang'.

Unggahan statusnya saat ini sudah ditanggapi sekitar 1,6ribu komentar.
Bahkan dari sekian status tersebut banyak netizen yang berkomentar menyesal telah memilih Syamsuar pada Pilgubri yang lalu.

"Sangat menyesal memilihmu pak, kl akhirnya bapak mendukung para penista agama dan ulama2 kami..apa yang kami katakan dihadapan Allah kelak, jika kami memilih yang tidak amanah dan menegakkan syariaat Islam yang kaffah. Semoga bpk bs berpikir ulang dan ttp istisqo.." tulis akun ina arsy.

Dalam status tersebut Syamsuar juga sempat menyinggung banyak jalan menuju Roma.
"Jangan terjebak pada klaim kebenaran dan vonis kesalahan pada persoalan yang belum dipahami secara paripurna. Karena bisa saja banyak hikmah, dan niat baik tersembunyi dalam langkah yang berbeda. Bukankah tidak satu jalan ke Roma?".

Berikut status lengkap yang dikutip riaugreen.com dari facebook fan page Syamsuar: 

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Berbeda pandangan adalah rahmat. Mari sama merenungkan, dan sama memikirkan, bahwa kecintaan kita yang begitu besar pada Negeri ini, tidak terkikis habis hanya karena 'sebenang' perbedaan tipis.

Saat berbeda, janganlah saling mencela. Silahkan mengkritisi, tanpa harus kehilangan kejernihan hati.

Jangan gadaikan kesopanan dan adab kesantunan di negeri Melayu ini. Tunjuk ajar mengingatkan 'Elok kayu kerana daunnya, elok Melayu kerana santunnya. Apabila hidup hendak terbilang, sopan dijunjung santun dijulang'.

Jangan terjebak pada klaim kebenaran dan vonis kesalahan pada persoalan yang belum dipahami secara paripurna. Karena bisa saja banyak hikmah, dan niat baik tersembunyi dalam langkah yang berbeda. Bukankah tidak satu jalan ke Roma?

Dalam negara Bhineka Tunggal Ika, perbedaan berada dalam ruang nyata, bukan ruang hampa untuk saling mencela, padahal saudara se-Bangsa se-Negara, bahkan se-Agama. Karena yang ideal menurut kita, belum tentu ideal untuk kebaikan semua.

Kebenaran adalah hal yang mutlak, namun menginginkan kemutlakan sekehendak kita, tak perlu juga harus dipaksa. Apalagi sampai menduga-duga dan berkata-kata yang berujung dosa.

Mungkin saja orang lain juga memiliki pemahaman tentang sesuatu yang dianggapnya benar, maka hargailah. Karena jika terus menerus memaksakan pemahaman kita sendiri, maka disitulah lahir bibit-bibit intoleransi.

Menjadi pemimpin kelak akan dipertanggungjawabkan hingga ke akhirat, itu akan selalu diingat. Dalam banyaknya perbedaan kehendak rakyat, seorang pemimpin harus berani bersikap rela. Sebagaimana pepatah berkata: Rela dipapak membela yang hak; Rela melangas karena tugas; Rela binasa membela Bangsa.

Jadi bilamana ada perbedaan pandangan, kiranya tetaplah berprasangka baik. Simpan kebenaran rapat-rapat dalam hatimu, bukan melampiaskan amarah perbedaan dengan caci maki yang tak mendidik. Sungguh itu bukan perbendaharaan kata-kata yang baik untuk jadi warisan tentang kesantunan berpolitik.

Jangan sampai sesat hanya untuk kepentingan sesaat. Tetaplah jaga persatuan dalam perbedaan, sebagai wujud syukur yang nyata atas segala limpahan karunia-NYA.

Loading...
Mari kita terus berpegang teguh pada jalan kebaikan. Menjaga taat dan takwa kepada Allah Taala.

Demi Riau tercinta, InsyaAllah, saya masih Syamsuar yang sama.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (rdk)

BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top