• Home
  • Pekanbaru
  • Stress Dituduh Selingkuh, Pria di Marpoyan Damai Panjat Tower 50 Meter

Stress Dituduh Selingkuh, Pria di Marpoyan Damai Panjat Tower 50 Meter

Senin, 13 Februari 2017 | 12:42
Foto Ilustrasi
PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Stres tingkat tinggi menghampiri Pria berinisial I karena dituding istrinya berselingkuh. Terakhir, sang istri bernama R melihat pria 25 tahun itu membawa wanita lain ke rumah. Cekcok hebat terjadi antara keduanya pada Kamis tengah malam, 9 Februari 2017.

I semakin depresi karena istrinya minta cerai. Dia lalu nekat memanjat tower setinggi 50 meter dan berniat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari ketinggian pada Jumat, 10 Februari 2017.

Aksi pria petugas kebersihan di Jalan Duyung, Gang Udang Putih, Kelurahan Tangerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai itu mengundang perhatian ratusan warga.

Setelah dibujuk petugas kepolisian setempat dan SAR Pekanbaru, I pun mau turun. Dia mengurungkan niatnya untuk 'berpisah' selama-lamanya dengan sang istri.

Teman I, Supardi menyebut sering melihat pasangan muda itu ribut. Dia menyebut hampir tiap pekan pasangan yang sudah menikah itu cekcok.

Supardi menerangkan, I sudah terlihat warga sejak pukul 10.00 WIB. "Keduanya ini tinggal di Jalan Todak, Gang Mutaqin, tidak jauh dari lokasi ini," kata dia.

Dia menjelaskan, I dan istrinya kini sedang menanti kelahiran bayi dari hasil pernikahannya. "Masih muda memang pasangan ini. Anak belum ada, tapi istrinya lagi hamil," tuturnya.

Dia menerangkan, I selalu bercerita sering dituduh selingkuh. Kepada Supardi, I mengaku tak pernah melakukan apa yang disebutkan istrinya itu.

"Hanya saja Indra ini mengaku ada teman wanita, namanya D . Tapi kata Indra, tak ada hubungan spesial, hanya teman katanya. Seperti abang dan adik. Gitu si I ini cerita sama saya," ucap dia.

Puncak keributan yang berujung pada percobaan bunuh diri itu, lanjut Supardi, terjadi pada Kamis, 9 Februari 2017, sekitar pukul 23.00 WIB. Menurut penuturan istri I , saat itu suaminya membawa seorang perempuan ke rumah mereka. 

"Saat itu, R lagi ke luar rumah, dan begitu Ria  pulang, dia melihat I sama wanita lain di dalam rumahnya. Kalau ngapain-ngapainnya saya tidak tahu. Karena saya dapat cerita juga, makanya ribut," ujar Supardi.

Ketika I ingin bunuh diri, Ria terlihat di lokasi dan hanya bisa menangis melihat sang suami berada ujung atas tower. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Terlihat seorang wanita, yang belakangan diketahui bernama Yanti, mencoba menenangkan R. Yanti pun membujuk R untuk menyuruh I turun dari tower tersebut.

"Sudah jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang yang kita pikirkan adalah menyuruh I turun," ucap Yanti kepada Ria yang sedang menangis.

Yanti mengatakan bahwa keributan I dan R dikarenakan kecemburan yang besar. "Biasalah. Karena cemburu. Mereka masih kecil. Udahlah ga usah dibesar-besarkan," ucapnya.

Pantauan di lokasi, Tim SAR mencoba menolong I untuk menurunkannya dari tower tersebut. Tim SAR berhasil membujuk dan menurunkan I sekitar pukul 14.00 WIB.

"Sekitar 1,5 jam kita membujuknya untuk turun. Ada 10 anggota yang kita libatkan untuk mengevakuasi dia," ucap Abdul Malik, Kepala Operasi SAR usai mengevakuasi I.

Usai dievakuasi, I langsung pingsan. Hal tersebut dikatakan Abdul Malik, karena I kelelahan dan dehidrasi.

"Kelelahan dia. Karena berjemur panas-panas di atas, jadinya dehidrasi," tutur dia. (red/l6)

BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top