RIAUGREEN.COM - Kepala BNN Banten Hendri Marpaung mengaku heran sabu hampir 2 kilogram bisa lolos pemeriksaan X-ray di bandara di Medan. Ia bahkan sampai interogasi pelaku inisial SA (25) yang membawa sabu di dalam tas gendong dan hanya dilipat di celana.

"Itu yang jadi pertanyaan. Setahu saya, saya punya pengalaman ke luar kota. Setiap masuk dalam pintu X-ray digeledah. Bahkan badan digeledah khawatir ada benda tajam membahayakan di pesawat. tas, dompet tali pinggang dimasukan ke dalam di X-ray. seharusnya di sana akan kelihatan karena saya pernah lihat juga petugas apa yang yang di X-ray," ujar Hendri kepada wartawan di BNN Banten, Rabu (13/10/2021).

Bahkan katanya, saat ada pemeriksaan X-ray, barang tersembunyi pun bisa terdeteksi bahkan terlihat memiliki warna. Tapi, ia heran kenapa sabu seberat itu bisa lolos.

Hendri bahkan sempat melakukan koordinasi sendiri ke tersangka. Berdasarkan keterangannya, ia lolos begitu saja dari pemeriksaan X-ray. Ia bahkan masuk ke bandara seperti penumpang lainnya.

"Saya tanyakan sampai interogasi. Jadi hasil pemeriksaan yang bersangkutan ke saya lolos X-ray tidak ada pemeriksaan tidak ada apa-apa lewat saja. Itu hasil pemeriksaan kita. Nanti kita dalami secara teknis dan masukan ke pihak bandara. Saya tanyakan sampai interogasi, (katanya) beli tiket, ke ruang tunggu sama-sama dengan yang lain," ujarnya.

Untuk masalah ini, BNN Banten katanya sudah berkoordinasi dengan pihak AVSEC Bandara di Medan. Karena seharusnya, barang haram tidak bisa lolos dalam pemeriksaan X-ray.

"Itulah, kota sedang berkoordinasi dengan petugas dari perhubungan AVSEC," pungkasnya. (detik.com)