• Home
  • Nasional
  • Arief Sulistyanto, 'Kepsek' yang Dijagokan jadi Calon Kapolri

Arief Sulistyanto, 'Kepsek' yang Dijagokan jadi Calon Kapolri

Sabtu, 09 Januari 2021 | 17:36
net
Kalemdiklat Polri Komjen Arief Sulistyanto masuk bursa calon Kapolri.
RIAUGREEN.COM -- Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto disodorkan bersama empat jenderal bintang tiga lainnya sebagai calon Kapolri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Arief menjadi yang paling senior dibandingkan empat nama lainnya. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1987.

Pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur 24 Maret 1965 itu telah menempati sejumlah posisi di Korps Bhayangkara, mulai dari tingkat kepolisian resor (Polres) hingga Mabes Polri.

Dirangkum dari berbagai sumber, Arief mengawali karir di Polres Surabaya. Ia kemudian masuk wilayah Polda Metro Jaya. Arief juga pernah menjadi sekretaris pribadi kapolri pada 1999.

Karirnya terus meningkat. Jenderal bintang tiga itu kemudian menjadi Kapolres Indragiri Hilir, Riau pada 2003. Ia mulai masuk Mabes Polri pada 2006, saat ditunjuk menjadi Kasubbag Prodsus Bag Produk Roanalisis Bareskrim Polri. Sampai akhirnya, Arief diangkat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri pada 2010.

Setelah empat tahun menjabat direktur di Bareskrim, Arief dipercaya menduduki kursi Kapolda Kalimantan Barat. Sekitar dua tahun, ia menjabat pimpinan kepolisian daerah.

Arief lantas ditarik menjadi Staf Ahli Manajemen Kapolri. Tak lama kemudian ia diangkat menjadi Asisten SDM Kapolri. Saat itu, Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolri.

Karirnya meroket ketika Arief dipercaya menggantikan posisi Ari Dono Sukmanto sebagai Kabareskrim pada 2018. Kursi Kabareskrim merupakan posisi strategis di Korps Bhayangkara.

Namun, Arief tak lama menduduki posisi Kabareskrim. Belum banyak prestasi yang dibuatnya dalam usia jabatannya yang seumur jagung. Ia digeser oleh Tito untuk menjadi 'kepala sekolah' di Polri.

Mutasi Arief ketika itu memunculkan beragam pertanyaan di tengah publik. Selain karena masa jabatan yang singkat, mutasi ini juga terjadi di tengah kabar hubungannya yang tak harmonis Tito Karnavian selaku Kapolri.

Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengamini kabar hubungan yang tak harmonis itu. Neta mengatakan perang dingin antara Tito dengan Arief itu telah mengganggu soliditas internal Polri.

Menurutnya, mutasi Arief dari Kabareskrim ke Kalemdiklat merupakan solusi tepat yang diambil Tito untuk mengakhiri 'perang dingin' dengan Arief. 

Saat memimpin serah terima jabatan Januari 2019, Tito membantah kabar keretakan di tubuh Polri. Ia mengatakan tak ada faksi atau kelompok yang terlibat konflik. Menurutnya, internal Polri tetap solid.(CNNI)

BERITA LAINNYA
Naik Pangkat, Empat Perwira Polri Pecah Bintang
Senin, 26 Februari 2024 | 22:45
Kompolnas Dukung Kenaikan Gaji Anggota Polri
Rabu, 31 Januari 2024 | 20:23
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top