• Home
  • Meranti
  • Lomba Lari di Atas Tual Sagu, Hanya Ada di Meranti

Lomba Lari di Atas Tual Sagu, Hanya Ada di Meranti

Kamis, 7 Mei 2015 | 17:22:01
Lari di Atas Tual Sagu Tradisi di Kepulauan Meranti
MERANTI, RIAUGREEN.COM - Kabupaten Kepulauan Meranti terkenal akan melimpahnya sagu, sehingga Kepulauan Meranti dikenal di Indonesa bahkan di Dunia dengan nama kota sagu. Atas hal itu pula, Kepulauan Meranti mempunyai olahraga rakyat yang unik sekali dan tiada di belahan dunia manapun, yakni lomba lari di atas tual sagu, yang dikemas di perhelatan Pesta Sungai Bokor.

Seperti diungkapkan Ketua Panitia Perta Sungai Bokor Sopandi S Sos, ketika ditemui di Selatpanjang, Kamis (7/5/2015). Dia mengatakan bahwa olahraga yang unik itu (adu kecepatan Lari di atas tual sagu, red) merupakan olahraga yang satu-satunya ada di Kabupaten Kepulauan Meranti, bahkan tiada di belahan dunia manapun.

"Seluruh dunia tak ada, cuma ada di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat. Tujuan kami adakan lomba lari diatas tual sagu ini sebagai melestarikan kearifan lokal daerah Kabupaten Kepulauan Meranti," ujar lelaki yang akrab dipanggil Atah itu.

Atas hal itu, kata Sopandi, pihaknya telah mengusulkan ke Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) yang menaungi wilayah Riau, Kepri, Jambi dan Bangka Belitung yang berkantor di Tanjungpinang, agar Kepri dijadikan sebagai salah satu cagar budaya Indonesia.

"Kita tak mau olahraga yang unik ini (adu kecepatan lari di atas tual sagu, red) diambil daerah-daerah lain. Suatu saat, ini akan menjadi brand dan ikon Kepulauan Meranti yang mengimplentasikan tradisi budaya masyarakat setempat. Tapi sampai saat ini belum terwujud usulan kami," bebernya.

Namun begitu, diakui Sopandi, bahwa dirinya tidak akan pernah menyerah, dan akan terus berusaha untuk mengusulkan lomba lari di atas tual sagu itu sebagai salah satu cagar budaya Indonesia ke BPNB.

Sebagai informasi, dari keterangan Sopandi juga, asal usul lari diatas tual sagu tersebut merupakan tradisi nenek moyang masyarakat setempat, yang menghitung tual sagu sebelum diantar ke tempat pengolahan sagu. Sehingga dari generasi ke generasi, tradisi ini dilestarikan sebagai bentuk kearifan dan kekayaan budaya setempat.

Sementara itu, Kepala Desa Bokor Aminnullah SAg SH MSi, sangat mendukung atas apa yang dikakukan Sopandi itu. Menurutnya pula, setidaknya lomba lari di atas tual sagu itu bisa diprioritaskan menjadi salah satu iven wisata di Riau, karena olahraga rakyat ini belum ada di Indonesia bahkan belahan dunia manapun.

"Kami mendukung pak Sopandi, untuk menjadikan lomba lari di atas tual sagu ini sebagai brand dan ikon Kepulauan Meranti. Karena sebenarnya ini merupakan kekayaan budaya bersama," sebutnya.

Menurutnya pula, seharusnya Dinas terkait harus pro aktif untuk mempopulerkan olahraga itu (lomba lari di atas tual sagu,red). "Jangan sampai lomba lari di atas tual sagu ini dibiarkan begitu saja, kalau bisa dibuat dengan format pertandingan yang profesional, sehingga olahraga ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan," bebernya.

Ungkapan itu senada dengan Suherman (34), salah seorang tokoh masyarakat setempat. Dirinya juga sangat mendukung penuh langkah Sopandi, untuk menjadikan adu kecepatan Lari di atas tual sagu tersebut sebagai Brand dan Ikon Kepulauan Meranti.

"Kami mendukung penuh langkah Pak Sopandi, agar lari di atas tual sagu itu dijadikan Brand dan Ikon di Meranti ini, apalagi ini merupakan kekayaan budaya bersama," sebutnya. (nur/sabara)

BERITA LAINNYA
Penindakan 19.800 Kg Mangga Ilegal
Kamis, 14 Maret 2024 | 11:19
Plt Bupati Asmar Lantik 8 Pejabat Eselon II
Senin, 08 Januari 2024 | 13:51
APBD Meranti 2024 Disahkan Rp 1,3 Triliun
Rabu, 29 November 2023 | 18:49
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top