• Home
  • Hukum
  • PSK gay di Depok, layani 50 pria dan merekam saat 'main'

PSK gay di Depok, layani 50 pria dan merekam saat 'main'

Selasa, 23 Januari 2018 | 14:22
Ilustrasi:net
RIAUGREEN.COM - Rudi Saputra (21) dan Muchsin alias Aris (31) ditangkap polisi karena merekam dan mengunggah video mesum sesama jenis. Mereka sudah berkenalan sejak 2017 lalu lewat media sosial.

Aris diketahui seorang instruktur kebugaran di sebuah tempat fitnes di Jalan Raya Sawangan. Sedangkan Rudi adalah pekerja seks komersial (PSK) khusus untuk kaum gay.

Ketertarikan keduanya bermula saat Rudi melihat profil Aris di sosial media. Kemudian dia tertarik pada penampilan Aris yang dianggapnya atletis. Keduanya berkenalan hingga berhubungan badan.

"Mereka setidaknya mengakui tiga kali melakukan perbuatan (seksual menyimpang) itu," kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Didik Sugiarto.

Perbuatan seksual menyimpang itu kerap dilakukan di tempat fitnes di Jalan Raya Sawangan. Tempat fitnes itu adalah tempat Aris bekerja sebagai personal trainer (PT). "Dilakukan hari minggu saat libur dan tidak ada aktivitas fitness," jelas dia.

Rudi-lah yang mengajak Aris melakukan hubungan badan di tempat fitness. Alasannya agar lebih leluasa.

"Di tempat fitnes itu kalau hari Minggu tutup sehingga merasa lebih leluasa dia melakukan aktivitas tersebut. Alasan lainnya karena berbeda dengan tempat sebelumnya," jelas Didik mengulang pengakuan pelaku.

Keduanya memanfaatkan tempat fitnes saat sepi agar tidak diketahui pemiliknya. Namun lama kelamaan perbuatan keduanya tercium juga.

"Pemiliknya yang melaporkan kejadian ini. Karena dia juga mengetahui dari temannya," tegasnya.

Rudi menjadi PSK gay sejak tahun 2017 ketika merantau ke Depok. Pertama kali dia melayani pelanggannya dengan bayaran Rp 300 ribu.

Rudi pertama kali mendapatkan bayaran Rp 300 ribu ketika melayani kuli bangunan. Saat itu dia terdesak faktor ekonomi. Karena dia di Depok merantau seorang diri dan untuk bertahan hidup dia pun melacurkan diri.

Hingga saat ini Rudi sudah melayani puluhan orang yang semuanya adalah laki-laki. "Keterangan dia sudah lebih dari 50 melakukan dengan orang berbeda," katanya.

Dari 50 perbuatan seksual menyimpang tersebut, sekitar 20 di antaranya direkam di ponsel. Yang merekam adalah Rudi atas persetujuan pelanggannya.

"Dari 50 kegiatan tersebut, 20 di antaranya diambil video-nya dan di-upload di Twitter," tukasnya.

Rudi mendapatkan bayaran antara Rp 300.000-Rp 700.000 per pelanggan. Biasanya dia membuka harga awal Rp 700.000 dan ditawar oleh pelanggannya.

"Sejauh ini keterangan Rudi motifnya adalah ekonomi. Karena dia melakukan dengan orang yang bergantian dan mendapat bayaran," paparnya.

Video yang direkamnya itu sengaja diunggah ke sosial media dengan tujuan mencari pelanggan baru. Harapannya semakin banyak yang melihat dan menyewa jasanya.

Di balik itu semua, sebelum menjadi PSK gay, Rudi ternyata memiliki masa lalu yang kelam. Rudi alias Daniel pernah menjadi korban pelecehan seksual menyimpang. Pengalaman kelam itu dialaminya ketika duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) di Lampung.

Pada saat hari terakhir masa orientasi siswa (MOS) dirinya mendapatkan perlakuan tak senonoh dari kakak kelasnya. "Jadi dia memang korban sebelumnya," kata Kanit Krimsus Satreskrim Polresta Depok AKP Firdaus.

Pengalaman pahit itu terus membayangi kehidupan Rudi. Hingga akhirnya dia lulus SMA dan memutuskan merantau ke kota besar.

Merantau di kota besar seorang diri membuat Rudi tak memiliki jati diri yang baik. Dia pun menjadi teringat akan masa lalunya yang kelam.

"Dia enggak punya pekerjaan di sini. Tidak punya saudara dan harus membayar uang kos," tukasnya.

Terdesak ekonomi pada mulanya menjadi motif utama Rudi menjadi PSK gay. Dimulai sejak tahun 2017 saat dirinya baru datang ke Depok untuk mencari pekerjaan namun tidak kunjung dapat pekerjaan.

"Awalnya dia memang korban. Kemudian dia ingat pernah diperlakukan tak senonoh. Terdesak ekonomi, dia akhirnya menjual diri pada laki-laki," paparnya.

Dari satu laki-laki, Rudi pun terus mencari sejumlah pelanggan. Sampai akhirnya dia bisa kos di kawasan Cinere, Depok.

"Dia sudah meraup sejumlah uang dari puluhan pelanggannya. Motifnya memang uang," jelasnya.

Untuk dapat menggaet pelanggan, Rudi pun punya trik sendiri. Dia merekam puluhan adegan mesumnya dengan sesama jenis. Kemudian adegan asusila itu diunggah ke sosial media khusus kaum gay.

"Dia memakai aplikasi Hornet yang merupakan aplikasi sosmed khusus gay," paparnya.

Dari sanalah banyak pecinta sesama jenis yang tertarik dengan Rudi. Mereka penasaran dengan 'aksi panggung' Rudi sehingga akhirnya memesan jasanya. Hingga akhirnya dia bertemu dengan Muchsin yang memang disukai oleh Rudi. Kemudian mereka juga melakukan seksual menyimpang di tempat fitness.

"Pemilik fitness yang melaporkan kejadian ini. Kemudian kami telusuri dan mendapati keduanya," katanya. [eko]

Source: Merdeka.com

BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top