• Home
  • Hukum
  • Pembobol ATM di Palembang Akui ATM Bank ini Paling Mudah Dibobol

Pembobol ATM di Palembang Akui ATM Bank ini Paling Mudah Dibobol

Senin, 06 Maret 2017 | 01:13
Ilustrasi@net
RIAUGREEN.COM - Aksi penarikan uang di mesin ATM tanpa mengurangi saldo dalam tabungan kembali terjadi.

Kali ini terjadi di Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya di wilayah Mariana, Kecamatan Banyuasin I dan Giant Plaju.

Empat pelakunya berhasil diringkus anggota Polsek Mariana, Kamis (2/3) pukul 11.30 WIB.

Masing-masing, Fernando, 23, warga Tangerang Banten; Chandra (27), warga Kecamatan Pesiksu, Lahat; serta Wahyudi (23) dan Hengki (23), keduanya warga Kecamatan Kikim Selatan, Lahat.

"Mereka ditangkap saat hendak melarikan diri menuju arah Desa Prajen, Banyuasin," kata Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi SIK didampingi Kapolsek Mariana AKP Nazirudin SIK, kemarin.

Mulanya, Fernando yang jadi otak pembobolan ATM itu pulang ke kampung halamannya di Lahat. Dia mengendarai mobil Jazz abu–abu B 1252 NKO milik saudaranya.

Pengakuan sopir sebuah televisi swasta nasional ini, dia pulang untuk mengobati orang tuanya yang mengalami katarak.

Namun, muncul idenya untuk mempraktikkan ilmu membobol ATM yang pernah ia pelajari dari internet.

Tersangka lalu mengajak tiga temannya, Chandra, Wahyudi, dan Hengki.

"Para petani itu tergoda, akhirnya mau ikut ke Palembang dan beraksi bersama," jelas Kapolres.

Mereka pun bagi peran. Fernando selaku eksekutor, Chandra pengalih perhatian di lokasi mesin ATM. Wahyudi sopir dan Hengki mentransfer uang ke ATM.

Aksi empat sekawan ini tak berjalan mulus. Dari sekitar lima mesin ATM di wilayah Palembang yang coba mereka bobol, semuanya gagal.

Lalu, keempatnya melakukan survei dan mencari jenis mesin ATM tertentu yang jadi sasaran.

"Mereka cari mesin ATM BRI merek Yousung karena itu kata tersangka Fernando mudah dibobol," tutur AKBP Andri.

Target mereka, mesin ATM di areal Giant Plaju. Kawanan ini beraksi pada 1 Maret, pukul 16.00 WIB. Dari sana, didapat uang Rp2,5 juta.

"Prosesnya cukup cepat, satu menit, paling lama dua menit," imbuhnya. Dengan modal obeng, para pelaku berhasil dapat uang tanpa mengurangi saldo tabungan.

Sukses dengan aksi pertama, kawanan ini melakukan survei ke wilayah Mariana.

Di sana ada mesin ATM dengan merek yang sama. Usai survei lokasi, keempat pelaku menghabiskan uang Rp2,5 juta yang mereka dapatkan dengan menginap pada salah satu hotel di Palembang.

"Mereka foya-foya, yang tersisa Rp570 ribu," beber AKBP Andri. Keesokan harinya, kawanan ini beraksi di mesin ATM BRI Unit Mariana yang sudah disurvei sebelumnya. Di sana, mereka dapat Rp 4 juta.

"Uang itu langsung ditransfer ke tabungan Yogi Pratama. Mereka tidak sadar kalau aksi itu gagal dan uang Rp 4 juta yang ditarik ternyata milik Fernando sendiri," jelas Kapolres.

Gerak-gerik kawanan ini membuat satpam BRI Unit Mariana, Maliki, yang jaga saat itu curiga.

Begitu keempat pelaku pergi, dia memeriksa kondisi mesin ATM. Didapati bekas goresan di lubang tempat keluar masuk kartu ATM.

Dia langsung melaporkan kecurigaan itu ke Polsek Mariana. "Hasil rekaman CCTV, terlihat aksi pembobolan itu terekam jelas," katanya.

Kapolsek Mariana AKP Nazarudin bersama Kanit Reskrim polsek Mariana Ipda Apriyadi langsung melakukan pengejaran.

Saat itu, para pelaku hendak kabur menuju arah Desa Prajen, Banyuasin I. "Langsung kami kejar dan tangkap. Tidak ada perlawanan," tandas AKBP Andri.

Dari mereka, polisi mengamankan mobil Jazz palt B 1252 NKO, obeng, ATM atas nama Yogi, tas warna kulit, dan uang Rp570 ribu.

"Kami langsung berkoordinasi dengan pihak BRI untuk memblokir ATM atas nama Yogi Pratama," tegasnya.

Pengakuan Fernando, dia penasaran ingin mempraktikkan pengetahuan cara membobol ATM yang ia pelajari dari internet.

"Jadi, waktu pulang kampung ini, aku ajak tiga kawan untuk coba bobol ATM. Hanya satu yang berhasil, ATM lain gagal," tuturnya.

(source:pojoksumut.com)


BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top