Nasabah BRI Mendadak Banyak yang Berkurang Saldo

Selasa, 13 Maret 2018 | 16:28
Foto net
RIAUGREEN.COM - Mujiyat kaget. Hari itu dia ingin menarik Rp 5 juta dari rekening BRI miliknya.

Dia pergi ke mesin ATM, namun transaksi penarikan terus gagal. Padahal seingatnya, isi rekeningnya jauh lebih besar dari kebutuhannya saat itu.

"Saya mau narik Rp 5 juta gak bisa, kena limit. Uang rekening saya Rp 50 juta," ujarnya saat ditemui di halaman kantor BRI Unit Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, Senin (12/3/2018).

Mujiyat lalu segera melapor. Dari pengecekan yang dilakukan di bank, ada transaksi misterius yang terjadi pada tanggal 10 dan 11 Maret.

Dia kaget karena merasa tak ingat pernah melakukan tranksi tersebut.

Hal serupa juga dialami oleh Elvina. Dia mengaku, uang tabungannya berkurang sebesar Rp 500.000.

Hal itu diketahuinya karena layanan mobile banking. Dia menerima pesan singkat pada ponselnya yang berisi informasi telah terjadi transaksi debet pada Minggu (11/3/2018) malam.

"Padahal, saya tidak menggunakannya sama sekali," ujar Elvina saat ditemui di halaman kantor BRI Unit Ngadiluwih.

Seperti Mujiyat, dia langsung melaporkannya ke kantor BRI tempatnya membuka rekening dan diminta menunggu selama pemeriksaan beberapa hari.

Kabar yang beredar dengan cepat melalui media sosial dan jejaring sosial membuat kantor BRI Unit Ngadiluwih langsung dipenuhi nasabah yang khawatir uang mereka turut raib.

Betul saja. Elvina dan Mujiyat tidak sendiri. Total, hingga kemarin, ada 16 nasabah yang mengaku kehilangan uang di rekeningnya.

Jumlah yang hilang beragam, mulai dari Rp 500.000, Rp 4 juta, hingga Rp 10 juta.

"Sejauh ini laporan yang masuk ada 16 nasabah yang mengaku kehilangan uangnya," ujar Kapolsek Ngadiluwih Ajun Komisaris Sokhib Dimyati.

Diduga dari luar negeri

Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi mengaku sudah menerima laporan tentang kejadian saat itu juga. Dia menegaskan, masalah ini sudah ditangani oleh BRI pusat.

Hilangnya uang nasabah diduga diawali dari penyadapan data nasabah pada kartu ATM melalui metode skimming.

"Dugaan sementara dan kemungkinan adalah skimming," ujarnya.

Dari pemeriksaan awal oleh kantor BRI pusat, lanjut Dadi, aliran dana transaksi misterius itu diduga dikelola dari luar negeri.

Dugaan ini diperkuat karena ada transaksi yang menunjukkan jumlah nominal yang tidak bulat. Ada embel-embel angka tertentu pada nilai transaksi yang terjadi karena konversi kurs mata uang.

"Kurs konversi dollar atau yen atau apa, masih diteliti oleh kantor pusat," ujar Dadi.

Embel-embel angka yang tidak bulat itu, misalnya transaksi misterius yang dialami Elvina yang mengaku kehilangan uang sebesar Rp 504.146,509 dari rekening tabungannya.

Pihak BRI, lanjut dia, tengah menempuh jalur hukum dengan melaporkannya kepada polisi.

"Kantor pusat sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan FBI karena (diduga pelaku) ada di luar negeri," tutur Dadi.

Soal penyadapan data kartu ATM nasabah, Dadi mengungkapkan, kemungkinan sudah dilakukan sudah lama karena pihak BRI sudah intensif melakukan penertiban atau sterilisasi mesin ATM sebulan belakangan ini.

Hingga kemarin, Dadi mengaku, pihaknya menerima laporan nasabah kehilangan uang dari tiga kantor unit di Kediri.

Jangan panik

Dadi mengatakan, BRI belum bisa menyebutkan total jumlah nasabah yang mengalami kehilangan uang maupun total nominal uang yang hilang.

Data masih diolah dan laporan masih ditelusuri.

Dadi mengimbau para nasabah untuk tetap tenang dan datang ke kantor BRI untuk mengecek rekeningnya. Dia menegaskan, setiap komplain yang masuk akan dilayani hingga rampung.

BRI, lanjut dia, juga berharap masyarakat tidak panik karena bank akan melakukan penggantian setiap uang nasabah yang hilang sesuai prosedur. (*)


BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top