• Home
  • Dunia
  • FBI Soal Kasus George Floyd: Mengikis Rasa Percaya Rakyat

FBI Soal Kasus George Floyd: Mengikis Rasa Percaya Rakyat

Sabtu, 30 Mei 2020 | 15:07
AP
Direktur FBI Christopher Wray mengungkap kepercayaan orang pada penegak hukum terkikis karena aparat gagal melindungi dan melayani semua orang.
RIAUGREEN.COM -- Direktur FBI Christopher Wray mengungkap kepercayaan orang pada penegak hukum terkikis karena aparat gagal melindungi dan melayani semua orang.

Dikutip dari CNN, Wray mengungkap hal tersebut dalam sebuah email yang dikirimkan kepada karyawan menanggapi apa yang terjadi pada George Floyd.

"Seperti kebanyakan dari Anda, saya telah menonton video minggu ini yang berakhir dengan kematian George Floyd ketika berada dalam tahanan petugas kepolisian Minneapolis. Gambar-gambar ini sangat mengganggu. Dan sulit untuk melihat komunitas kami di seluruh negeri dalam kesakitan yang bisa dimengerti," tulis Wray.

Wray memaparkan petugas penegak hukum memiliki pekerjaan yang sangat diperlukan dan seringkali berbahaya.

"Tetapi itu tidak mengurangi peran penting dan menyeluruh yang kami mainkan dalam masyarakat untuk melindungi dan melayani semua warga negara tanpa memandang ras, keyakinan, orientasi, atau posisi mereka dalam kehidupan. Ini termasuk warga negara yang berada dalam tahanan penegakan hukum," paparnya.

Menurut Wray, ketika penegak hukum gagal untuk menghormati hak-hak mereka, maka mereka tidak hanya menodai lencana yang dikenakan, tetapi mengikis kepercayaan juga.

"Kami benar-benar mengikis kepercayaan begitu banyak dalam pekerjaan penegakan hukum yang begitu sulit dibangun, terutama dalam komunitas minoritas. Peristiwa pekan lalu di Minneapolis ini dengan jelas menggambarkan betapa cepatnya kepercayaan itu bisa hilang. Sebagai penegak hukum, kami terikat oleh sumpah untuk melayani semua anggota komunitas kami dengan kasih sayang, profesionalisme, martabat, dan rasa hormat yang sama," paparnya.

Surat elektronik ini menyusul meninggalnya laki-laki kulit hitam bernama George Floyd oleh aparat. Kejadian ini memicu protes dari beberapa negara bagian AS.(CNNI)

BERITA LAINNYA
5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini
Jumat, 06 Oktober 2023 | 20:00
Usai Dikunjungi Gubri, KBRI Mesir Segera ke Riau
Senin, 19 September 2022 | 12:50
Berita Terpopuler Internasional Hari Ini
Rabu, 07 September 2022 | 19:22
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top