BEM UR & GPL MITI Siap Pecahkan Rekor Muri : Memasak Mie Sagu Terbanyak

Senin, 09 November 2015 | 12:47
Gerakan Go Pangan Lokal.
PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Bersama pelaksanaan Harmoni Sejuta Karya yang akan dilaksanakan oleh BEM Universitas Riau pada tanggal 11 sampai 15 November 2015 mendatang. BEM Universitas Riau juga akan melaksanakan kegiatan pemecahan rekor MURI yaitu rekor Memasak Mie Sagu Terbanyak berkerjasama dengan GPL ( Go Pangan Lokal ) MITI pada tanggal 13 November 2015 di venue Panjat Tebing Universitas Riau.
 
Selain pemecahan rekor MURI akan juga dilakukan TALKSHOW mengenai ekplorasi sagu Indonesia dengan tema "Sagu Sebagai Identitas Pangan Indonesia" yang akan menghadirkan Menteri Pertanian RI Bapak Amran Sulaiman, Ketua Perhimpunan Ahli Pangan Dan Teknologi Indonesia wilayah Riau bapak Usman Pato dan Bupati Kabupaten Meranti.

"Dengan mengusung tema "Sagu Riau Sebagai Identitas Pangan Indonesia" yang Insya Allah mendatangkan para pakar dibidang pengolahan, produksi serta karakteristik sagu. Diharapkan dengan adanya talk show ini mahasiswa dan masyarakat dapat mengetahui prospek produktif dalam pemanfaatan sagu sebagai substitusi bahan baku tepung dan sumber karbohidrat," kata Iqro selaku penanggung jawab pelaksana kegiatan ini.

Mie sagu yang diolah dalam pemecahan ini merupakan kerjasama BEM Universitas Riau dengan Kabupaten Meranti yang selama ini merupakan salah satu produsen sagu yang besar di Indonesia. selain bekerjasama dengan Kabupaten Meranti, BEM Universitas Riau juga akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan.

Deni mengatakan pelaksanaan pemecahan rekor MURI olahan mie sagu dan adanya Talkshow mengenai potensi sagu ini maka harapan yang ingin dicapai yaitu pencerdasan wawasan kepada para masyarakat dan mahasiswa khususnya tentang potensi sagu dan keunikannya, melestarikan warisan pangan lokal, serta membuktikan kepada dunia bahwa sagu Indonesia adalah solusi kreatif untuk mengatasi kelaparan.

Memperkenalkan bahwa sagu sangat bermanfaat dan bisa menjadi penganti nasi karena memiliki nilai gizi yang setara dengan beras, memperkenalkan pengolahan sagu yang bisa diolah oleh semua orang dengan cara tradisional atau modern.

"Setiap daerah di Indonesia memiliki banyak jenis makanan tradisional yang bergizi tinggi, terkhusus sagu menjadi salah satu alternative untuk pemenuhan kebutuhan karbohidrat yang masih sangat bergantung dengan nasi. Melalui talkshow dan pemecahan rekor ini menyadarkan masyarakat untuk  mengkonsumsi dan membeli produk lokal.

Maka dengan ini kita dapat memperkuat perekonomian regional, mendukung kesejahteraan petani dan menguatkan kembali ketahanan pangan nasional.

Seperti yang kita ketahui pangan lokal merupakan pangan yang diolah oleh SDM Indonesia, pangan yang dibudidayakan di Indonesia berupa hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, pangan yang melestarikan budaya Indonesia," disampaikan oleh Rokim, selaku Koordinator Go Pangan Lokal Riau. (rilis)

BERITA LAINNYA
IA-ITB dukung Green Shelters LAZNas Chevron
Selasa, 24 September 2019 | 18:02
Ipemalis-J Ikuti Rapat Kerja PMRJ
Senin, 10 April 2017 | 10:48
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top