Rohil Canangkan Bebas Polio di tahun 2016

Jumat, 23 September 2016 | 10:28
Bupati Rokan Hilir H Suyatno AMP memberi polio kepada balita-balita Rokan Hilir saat pencanangan PIN Polio tahun 2016.
ROHIL, RIAUGREEN.COM - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Kesehatan dan seluruh Puskesmas, berkomitmen untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 2016 dengan target seluruh anak di bawah lima tahun (balita)yang di Kabupaten Rokan Hilir untuk mendapatkan tetes vaksin Polio.

Himbauan tersebut menindaklanjuti surat Bupati Rokan Hilir dengan nomor: 440/kesra/2016/112 pada tanggal 26 Februari 2016 tentang dukungan dalam rangka Eradikasi Polio Nasional Tahun 2016.

Dalam surat edaran tersebut menegaskan tentang pentingnya PIN Polio tahun ini karena merupakan langkah strategis dan fundamental, dalam mempersiapkan generasi Bangsa yang sehat dan terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) salah satunya adalah penyakit Polio.

Informasi kegiatan Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahun 2016 kemudian dilaksanakan pada Tanggal 8 sampai dengan 15 maret 2016, ada pun Vaksin Polio yang diberikan kepada anak balita yang berusia 0 -4 Tahun Sebelas Bulan, Vaksin tersebut dberikan dalam bentuk Obat tetes (dan bukan suntikan) aman dan tidak menimbulkan demam.

Seluruh sasaran PIN Polio termasuk bayi yang baru lahir dan pendatang diharapkan tidak terlewatkan untuk mendapatkan dua tetes vaksin polio saat pelaksanaan PIN Polio.

Sebanyak 67,463 anak bawah lima tahun (balita) atau usia 0 - 59 bulan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau sudah mengikuti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia.
 
"Terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Dinas Kesehatan dan jajarannya yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam upaya mempertahankan status eradiksi polio di Kabupaten Rokan Hilir. Karena ini merupakan kegiatan strategis yang dicanangkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk menekan angka kematian pada anak, makanya selama satu minggu kedepan akan kita berikan imunisasi," kata Bupati Rokan Hilir H Suyatno AMP pada saat pencanangan PIN Polio tahun 2016.

Kegiatan ini menurut bupati penting dilakukan sebagai upaya mitigasi dalam memberikan perlindungan optimal dari penyakit polio diKabupaten Rokan Hilir. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah untuk selalu mempertahankan cakupan imunisasi rutin dengan target diatas 95 persen.

''Melalui Pekan Imunisasi Nasional ini semua anak balita diberikan imunisasi tambahan agar mereka kebal terhadap penyakit tersebut. Makanya saya mengimbau kepada orang tua bawa anaknya kepos pelayanan terdekat untuk memperoleh vaksin polio," ajak bupati.

Bupati Rokan Hilir H Suyatno membujuk seorang balita ketika akan meneteskan vaksin polio pada Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional, beberapa waktu lalu.

Suyatno menilai, dengan imunisasi yang dilakukan ini juga dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas bebas dari cacat tubuh karena penyakit polio. Dia meminta kepada camat, lurah dan penghulu sampaikan kepada warganya agar yang belum melakukan imunisasi segera datang ke puskesmas, posyandu maupun pustu setempat.

Dalam kesempatan itu juga bupati meneteskan vaksin polio sekaligus pencanangan untuk Rohil bebas penyakit Folio pada tahun 2020 mendatang. Tetesan perdana vaksin Polio dilakukan oleh Bupati bukan hanya untuk satu orang bayi, juga banyak warga meminta balitanha juga ditetesi oleh bupati.
 
Suyatno kewalahan memberikan vaksin kepada balita yang dibawa oleh orang tuanya datang beramai ramai menghampiri bupati. Kepala Dinas Kesehatan Rohil, Junaidi Saleh mengatakan, dalam pencanangan ini pihaknya akan memberikan pelayanan sebanyak 565 Posyandu yang tersebar diseluruh pelosok dan menyiapkan 4200 vaksin, nantinya akan diberikan kepada 67,463 balita.

''Kesadaran akan pentingnya imunisasi diharapkan akan tumbuh dari orang tua sehingga bayi dan anak memiliki kekebalan tubuh yang dibutuhkan. Karena menjadi sehat adalah hak anak, dan anak yang sehat investasi bagi orang tuanya. Untuk itu, mari datang ke puskesmas dan posyandu terdekat guna mendapatkan imunisasi polio secara gratis," imbau Junaidi.

Dia menambahkan, Indonesia telah berhasil mendapatkan sertifikasi bebas Polio bersama negara negara South East Region (SEARO) lainnya pada bulan Maret 2014 lalu. Namun masih ada dua negara yaitu Afghanistan dan Pakistan yang masih endemis polio.

Untuk menyikapi persoalan itu dibutuhkan komitmen seluruh negara di dunia termasuk Indonesia bersama sama melakukan upaya pelaksanaan tahapan kegiatan menuju Indonesia bebas Polio 2020.

Tentang Imunisasi Polio


Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ada di dalam saluran pencernaan dan tenggorokan. Guna mencegah munculnya penyakit ini, anak perlu mendapatkan imunisasi pada usia balita, baik imunisasi polio tetes atau oral, dan suntik. Dosis penguat bisa diberikan pada usia 4-6 tahun.

Penyakit polio bisa cukup menakutkan, karena pada kondisi tertentu, seseorang yang terinfeksi polio dapat mengalami cacat atau kelumpuhan permanen. Bahkan kondisi ini bisa menyebabkan kematian. Dan penyakit ini dapat muncul tanpa menunjukkan adanya gejala apa pun. Penyakit ini dapat menular melalui kontak dengan cairan yang keluar dari hidung, mulut, dan tinja seseorang yang sudah terinfeksi polio.

Mengenal Imunisasi Polio Lebih Jauh

Imunisasi polio merupakan vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari poliomyelitis atau infeksi polio, kondisi yang dapat membahayakan dan mengancam nyawa penderitanya. Setidaknya ada dua jenis imunisasi polio yang perlu Anda ketahui dan wajib diberikan kepada anak. Pertama, OPV atau imunisasi polio oral  yang merupakan poliovirus yang sudah dilemahkan. Dan yang kedua adalah IPV atau imunisasi polio suntik yang menggunakan poliovirus yang sudah dimatikan atau dinonaktifkan dan kemudian diberikan melalui suntikan.

IPV diberikan empat kali pada saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 hingga 18 bulan. Dosis penguat atau booster diberikan saat usia diantara 4 hingga 6 tahun. Sedangkan OPV diberikan sejak anak berusia 0-59 bulan. Bahkan, jika pada saat Pekan Imunisasi Nasional anak sudah mendapatkan polio lengkap, anak tetap harus mendapatkan imunisasi polio oral atau tetes. Hal ini berguna untuk membersihkan virus polio liar yang ada di dalam usus secara serempak.

Kenali Efek Samping Setelahnya

Meski imunisasi polio merupakan hal yang wajib dilakukan agar anak terhindar dari polio, bukan berarti tanpa efek samping. IPV atau imunisasi polio suntik dapat menyebabkan kemerahan pada bagian yang disuntik. Anak juga dapat mengalami demam ringan. Demam ini dapat diatasi dengan memberikan ibuprofen atau acetaminophen, disesuaikan dengan usia anak Anda dan selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
OPV atau imunisasi polio oral, yang diberikan melalui tetes mulut, dapat menyebabkan diare ringan tanpa demam. Tapi efek samping ini sangat jarang terjadi.

Perhatikan Ini Sebelum Anak Imunisasi Polio

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, imunisasi polio merupakan salah satu imunisasi yang wajib dilakukan jika Anda tidak ingin anak terkena polio hingga lumpuh atau bahkan meninggal. Tapi ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan imunisasi polio. Ada beberapa kondisi tertentu yang mengharuskan anak untuk tidak melakukan imunisasi, atau menunda pemberian imunisasi.

Jika anak Anda mengalami reaksi alergi yang parah terhadap imunisasi polio suntik, maka dianjurkan untuk tidak melakukan imunisasi polio suntik lagi. Selain itu, anak yang alergi terhadap kandungan polymyxin B, streptomycin, dan neomycin juga disarankan tidak menerima imunisasi polio.

Bagi anak yang sedang sakit yang cukup parah atau sedang, Anda perlu menunda pemberian imunisasi hingga anak benar-benar sembuh. Namun jika anak Anda hanya sakit ringan, seperti seperti batuk dan pilek tanpa adanya demam, anak tetap boleh menerima vaksinasi.

Imunisasi IPV atau OPV sebenarnya masih termasuk aman untuk dilakukan. Jadi, sekalipun efek samping mungkin dapat menghampiri anak Anda, jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan untuk tidak melakukan imunisasi polio. (adv)


BERITA LAINNYA
Bupati Inhu Yopi Arianto Lantik 302 CPNS
Rabu, 17 Juni 2020 | 22:34
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top