MERANTI, RIAUGREEN.COM - Kampung Terus desa Ketapang Permai,Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, merupakan sebuah Kampung dengan penduduknya yang heteroghen ternasuk diantaranya suku Tiong Hoa, yang selama 2 hari sejak Minggu (13/11) hingga Senin (14/11/2016) menggelar acara Peresmian Purna Pugar Kelenteng Hoe Liong Kiong dan Perayaan HUT Dewa Tua Pek Kong.
Wenny (40),Ketua Pelaksana Harian Pembangunan Kelenteng Hoe Liong Kiong di Kampung Terus tersebut menjelaskan, kelenteng ini telah berdiri sejak Tahun 1883 hingga kini telah mencapai usia 133 tahun dan telah mengalami beberapa kali renovasi, bahkan Toa Pek Kong di Kelenteng tersebut juga pernah dilakukan Ceng Kim Sin (pelapisan emas- red ) di Singapura.
Bahkan, hingga ulang tahun ke 133 ini,Kelenteng itu telah mengalami renovasi beberapa kali yang terakhir dimulai awal Desember Tahun 2014 lalu, selesai pengerjaannya pada 13 Oktober 2016 sekaligus diresmikan, jelas Wenni. Ia berharap, disamping sebagai sarana Ibadah, semoga Kelenteng Hio Liong Kiong dapat memajukan dunia pariwisata Meranti.
Hadir di acara tersebut, Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan Nasir M.Si,Ketua Komisi A DPRD Meranti E Miratna SH,Ketua Komisi B Dedy Putra, Anggota DPRD lainnya seperti Darwin Susandi, Ardiansyah,Asmawi, Kapolres Meranti diwakili Waka Polres Kompol Wawan, Dandim 0303/Bkls di wakili Danramil 02/Selatpanjang Mayor Arh Bismi T, Kabag Hunas Pemkab Meranti Iin Helfandi, Camat Pulau Merbau, Tokoh masyarakat serta undangan lainnya.
Dalam sambutan,Bupati Meranti Drs Irwan Nasir menyampaikan, dengan keheterogenan ini, kita harus mampu menyatu padukan kebergaman. Kelenteng yang telah berusia ratusan tahun ini, disamping sebagai pusat keagamaan,semoga dapat pula mamajukan dunia pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti juga mendukung agar momen ini dari tahun ke tahun semakin meriah.
Pada kesempatan itu,Bupati Drs Irwan juga mengucapkan selamat pada bapak Tan Pok Kun sebagai ketua pada acara peresmian Purna Pugar Kelenteng Hoe Liong Kiong (Lo Cu) yang telah menyumbangkan fikiran dan material bagi pembangunan kelenteng ini.
Sementara itu ,Tan Pok Kun selaku Ketua pembangunan mengatakan, dengan usia Kelenteng yang semakin matang ini, diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan yang akan datang ,tidak hanya didominasi oleh orang tua - tua saja, namun diharapkan peran aktif generasi muda,serta hubungan yang baik antar sesama harus pula terus terbina.
Pho Kun (73) warga kampung Terus yang telah lama tinggal di negri jiran Singapura mengatakan, di usianya ke 133 ini, semoga Kelenteng Hue Liong Kiong terus “memberikan berkah” bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Semoga seluruh pengurus Kelenteng tetap giat dan aktif di dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Kita harapkan bukan hanya orang tua saja yang berkarya,namun peran aktif generasi muda juga sangat diharapkan serta mau persiapkan diri bila tiba saatnya nanti untuk menerima tongkat estapet kegiatan kedepannya nanti.
Masih menurut Locu, dahulu bangunan tempat ibadah ini hanya terbuat dari bahan kayu, namun berkat ketekunan seluruh umat Budha yang beribadah di kelenteng itu, terus mengalamai perubahan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberi kedamaian bagi kita semua dan Kabupaten Meranti bertambah maju, ucapnya.
Dalam kesempatan itu, T Mustapa, salah seorang tokoh masyarakat Meranti merasa salut atas rasa kekeluargaan yang ditunjukkan oleh masyarakat suku Tiong Hoa di Meranti. Menurut Tengku Mustafa, sikap kekeluargaan ini patut kita contoh.
Sikap itu diwujudkan dengan kehadiran ribuan masyarakat meranti yang merantau baik di luar daerah bahkan dari luar negri.
Sementara itu Ramlan, Tokoh muda di Kecamatan Pulau Merbau yanng turut mendampingi Tengku mustafa mengatakan,memang terlihat jelas Nurani yang menyatu ditengah saudara kita masyarakat Tiong Hoa dalam acara yang digelar ini. Saya merasa bangga menjadi masyarakat Meranti yang heterogen, ucapnya. (manik)